DJABARPOS.COM, Bandung – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi seluruh anak, tanpa terkecuali. Pernyataan ini disampaikan sebagai jawaban atas surat resmi Djabar Pos tertanggal 5 Agustus 2025 yang meminta tanggapan terkait isu pendidikan menengah atas di Jawa Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dr. Purwanto, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, kebijakan menampung hingga 50 siswa per kelas merupakan bagian dari ikhtiar mencegah anak putus sekolah, terutama dari keluarga tidak mampu. “Jumlah lulusan SMP/MTs sederajat tahun ini mencapai 834.734 siswa, sementara daya tampung SMA/SMK Negeri hanya 306.345 kursi. Tanpa kebijakan ini, risiko putus sekolah akan jauh lebih besar,” tegasnya. Sabtu (09/08/2025)
Melalui program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS), Pemprov Jabar berhasil menampung tambahan 46.233 siswa. “Kebijakan ini adalah bukti komitmen kami untuk merangkul, bukan menyisihkan. Semua anak berhak mendapatkan pendidikan layak,” tambah Purwanto.
Isu lain yang dijawab adalah anggapan Dinas Pendidikan lebih mengikuti arahan Gubernur ketimbang kebijakan Kementerian Pendidikan. Purwanto membantah hal itu, menegaskan bahwa pihaknya tetap berpegang pada peraturan nasional, namun dengan penyesuaian pada karakteristik dan kebutuhan daerah.
Terkait dugaan kecurangan dalam Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB), Purwanto menegaskan langkah tegas tetap diambil. Sejumlah peserta sudah didiskualifikasi, namun pendekatan humanis tetap dijalankan, termasuk memberi pilihan mundur secara sukarela bagi yang terbukti curang.
Soal persepsi bahwa dirinya menghindari media, Purwanto menegaskan keterbukaan informasi tetap menjadi prioritas. “Kami bekerja sama dengan berbagai media dan menunjuk pejabat Humas serta tim PPID sebagai jembatan komunikasi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, kami menggelar konferensi pers,” ujarnya.
Melalui klarifikasi ini, Dinas Pendidikan Jabar menutup dengan satu pesan : pendidikan adalah hak semua anak, dan Jawa Barat akan terus memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. (Arsy)