DJABARPOS. COM, Bandung – Peringatan 67 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), merupakan momentum menghidupkan kembali semangat nilai-nilai Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di tengah masyarakat.  

Salah satu prosesi peringatan yang akan digelar oleh Museum KAA, yakni pengibaran dan penurunan bendera dari negara-negara Asia dan Afrika secara hibrid (daring dan luring) dan menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu tubuh, serta memakai masker mengingat pandemi covid-19 masih terjadi di Kota Bandung meski sudah melandai.

Bagi warga Bandung yang akan mengiktuti kegiatan tersebut, upacara pengibaran bendera akan dilaksanakan pada Senin (18/4/2022), pukul 08.00–10.00 wib. Sementara untuk upacara penurunan benderanya akan dilaksanakan pada Minggu (24/4/2022), pukul15.30–17.00 wib.

Kedua rangkaian acara itu bisa di ikuti secara virtual melalui kanal akun Youtube Museum KAA yakni @AsiAfricaMuseum.

Upacara pengibaran bendera secara luring akan dihadiri perwakilan dari unsur Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, Kwartir Cabang Pramuka Kota Bandung, Kepolisian Negara RI.

Anggota TNI, para Saksi Sejarah KAA 1955, serta komunitas mitra kerja Museum KAA lainnya juga akan turut hadir dalam jumlah terbatas sekitar 50 orang. Sementara para duta besar negara sahabat akan diundang untuk hadir secara daring. 

Perlu diketahui, KAA diselenggarakan dari 18-24 April 1955 di Kota Bandung. Maka, KAA juga dikenal dengan nama Konferensi Bandung. 

Saat itu, KAA dihadiri oleh 29 pemimpin dari Asia dan Afrika dan mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.

KAA bisa dibilang sebagai salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia. Konferensi ini menjadi dasar pembentukan organisasi yang bernama Gerakan Non-Blok (GNB atau Non-Aligned Movement/NAM) pada tahun 1961. 

Dan salah satu tujuan KAA yakni mewujudkan upaya melawan kolonialisme yang masih ada dan menahan perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada masa itu.(Arsy/Nino)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *