DJABARPOS.COM– Padepokan Gus Samsuddin ditutup setelah banyak warga yang memprotes adanya pengobatan alternatif abal-abal.

Padepokan Gus Samsuddin ditutup karena banyak warga yang resah.

Hingga seorang pesulap merah atau Marcel Radhival membongkar hingga membuahkan hasil padepokan Gus Samsuddin ditutup.

Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digeruduk ratusan warga.

Ratusan warga itu berkumpul tepat di depan gapura padepokan. Mereka terus meneriakkan agar padepokan ditutup.

Seorang pria yang membawa pengeras suara menegaskan demi kenyamanan dan ketertiban desa maka padepokan Nur Dzat ditutup.

“Dengan mempertimbangan banyak hal, kenyamanan, ketertiban dan marwah desa kita, maka kami nyatakan padepokan ditutup,” ujarnya.

Statemen itu langsung disambut suka cita warga yang berkumpul di depan gapura padepokan.

Pakai keris mainan

Gus Samsuddin kerap menggunakan keris untuk mendeteksi adanya sebuah penyakit atau santet.

Di depan Deddy Corbuzier, Marcel Radhival mengaku membawa keris ‘istimewa’ yang kerap pakai dukun dengan sebutan sebagai ‘keris petir’.

Marcel Radhival mengatakan keris itu sering dipakai dukun untuk alat pembersihan.

Marcel Radhival mengatakan banyak dukun yang menggunakan keris dengan tombol atau remote.

Ia mengatakan, biasanya para dukun menggunakan kain warna putih untuk memencet tombol keris itu sehingga orang yang datang ke dukun tidak mengetahui hal itu.

“Kalau dukun itu biasanya pakainya yang model ada tombolnya, masih versi lama. Itu untuk menutupi tombolnya diikat-ikat pakai kain putih , biar charger-nya tertutup juga. Asal dipegang saja, kepencet langsung getar,” ujar Pesulap Merah.

Marcel Radhival lalu mempratekkan cara kerja keris petir dengan mengarahkan ujung keris ke bagian tubuh yang seolah-olah menjadi tempat pasien terkena santet.

Kemudian ujung keris dibuat menyala sebagai penanda bagian tersebut merupakan titik santet berada. (Nino/Isop Gombres)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *