DJABARPOS.COM, Bandung – Program makan gratis yang diperkenalkan di sejumlah sekolah untuk membantu meringankan beban orang tua ternyata membawa dampak tak terduga bagi usaha kantin sekolah.

Banyak pengelola kantin yang mengeluhkan penurunan drastis omset hingga mencapai 90%. Kantin yang dulu ramai dipenuhi siswa kini tampak kosong, seiring dengan adanya program makan gratis yang disediakan oleh pemerintah.

Di salah satu sekolah menengah di Bandung, nanang, pemilik kantin, mengungkapkan kekecewaannya.

“Sebelumnya, hampir setiap jam makan, kantin kami penuh. Tapi sejak ada program makan gratis, pelanggan kami berkurang drastis. Omset kami anjlok, hampir 90%,” tuturnya.

Program makan gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi siswa, namun bagi sebagian pengusaha kantin, kebijakan tersebut justru menambah tantangan. Makanan yang disediakan melalui program pemerintah terkadang dianggap kurang beragam oleh siswa, membuat mereka lebih memilih untuk membeli jajanan atau makanan lain yang lebih bervariasi di kantin.

Salah satu siswa, Rina mengungkapkan, dirinya lebih suka denhan menubyang afa di kantin sekolah, karena banyak pilihan menunya.

“Makan gratis memang enak, tapi kadang saya lebih suka yang ada di kantin, karena banyak pilihan, dari camilan sampai makanan berat yang lebih sesuai dengan selera saya,” katanya.

Namun, meski menu yang ditawarkan di kantin tidak bisa lagi bersaing dengan makan gratis, para pengelola kantin tetap berupaya mencari solusi. Beberapa kantin mencoba menawarkan makanan ringan atau minuman sehat yang tidak tercakup dalam program makan gratis, dengan harapan dapat menarik minat siswa yang masih mencari camilan atau hidangan ringan.

Pihak sekolah juga mulai mempertimbangkan bagaimana cara untuk mendukung keberlanjutan usaha kantin tanpa mengurangi manfaat dari program makan gratis. Salah satu opsi yang sedang dibahas adalah memberikan ruang bagi kantin untuk menjual produk tambahan, seperti makanan sehat atau camilan yang bisa menjadi alternatif bagi siswa.

Meski begitu, banyak pihak yang berharap program makan gratis ini tetap dapat berjalan tanpa merugikan usaha kantin sekolah. Sebuah keseimbangan yang bijak harus ditemukan, agar manfaat bagi siswa tetap maksimal dan kantin sekolah pun bisa tetap beroperasi. (Arsy)

By Arsy 80

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *