DJABARPOS.COM, Johannesburg – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, menekankan pentingnya kerja sama global dalam menghadapi tantangan multidimensi yang kian kompleks. Dalam pertemuan G20 Foreign Ministers Meeting, ia menggarisbawahi bahwa dunia memerlukan langkah nyata untuk memastikan stabilitas dan kemakmuran bersama.

Empat Langkah Strategis Indonesia:

  1. Penguatan Kerja Sama Global untuk Keberlanjutan
    “Dunia membutuhkan solusi yang tidak hanya jangka pendek tetapi juga berkelanjutan. Keberlanjutan harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan global,” ujar Wamenlu Tata.
  2. Meningkatkan Ketahanan terhadap Krisis Global
    Dengan ancaman perubahan iklim, gejolak ekonomi, dan krisis pangan yang meningkat, Wamenlu Tata menegaskan pentingnya sistem mitigasi yang lebih kuat. “Kita harus membangun mekanisme respons yang lebih tangguh agar tidak ada negara yang tertinggal,” tambahnya.
  3. Percepatan Transisi Energi yang Adil dan Inklusif
    Indonesia mendorong kemitraan publik-swasta untuk mempercepat transisi energi yang adil. “Transisi energi harus membawa manfaat bagi semua pihak, bukan hanya sebagian negara,” tegasnya.
  4. G20 sebagai Pemimpin Perubahan Nyata
    G20 harus bertransformasi menjadi platform aksi nyata, bukan sekadar forum diskusi. “Komitmen yang terukur dan transparan diperlukan agar G20 dapat membawa dampak positif bagi dunia,” kata Wamenlu Tata.

Menutup pernyataannya, Wamenlu Tata menegaskan bahwa dunia membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan inovatif. “Saatnya bertindak dan menunjukkan hasil nyata. Indonesia siap berperan aktif dalam menjadikan G20 sebagai kekuatan global yang relevan,” pungkasnya.

Dalam diskusi terkait evaluasi kinerja G20, sejumlah delegasi mengusulkan penyederhanaan mekanisme kerja agar lebih efisien dan fokus pada prioritas utama. Isu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), tata kelola data, serta inovasi dalam pembangunan berkelanjutan turut menjadi perhatian utama.

Afrika Selatan, yang saat ini memegang Presidensi G20 sejak 1 Desember 2024, mengusung tema Global Solidarity, Equality, and Sustainability, menekankan pentingnya kesetaraan dan keberlanjutan dalam kebijakan global. (Arsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *