DJABARPOS.COM, Bandung – Masyarakat Kabupaten Bandung masih mengingat peristiwa gempa bumi berkekuatan 5.0 skala Richter yang mengguncang wilayah mereka pada 18 September 2024. Salah satu dampak terbesarnya adalah rusaknya bangunan SMP Muhammadiyah 3 Kertasari, yang menyebabkan aktivitas belajar-mengajar terganggu. Namun, di tengah keterpurukan, semangat gotong royong hadir melalui kolaborasi antara Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) dan Pemerintah untuk membangun kembali sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya ke sekolah tersebut pada Selasa (25/2), Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang turut serta dalam upaya pemulihan pendidikan. “Atas nama Pemerintah Pusat, saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan Pemerintah Kabupaten Bandung atas dukungannya dalam memastikan keberlanjutan layanan pendidikan,” ujar Fajar di SMP Muhammadiyah 3 Kertasari.
Wamen Fajar menegaskan bahwa partisipasi berbagai pihak dalam membangun kembali sekolah ini merupakan contoh nyata dari semangat gotong royong di dunia pendidikan. “Terima kasih kepada semua pihak yang menjadi pionir dalam mendukung kemajuan pendidikan. Kolaborasi seperti ini adalah kunci dalam memastikan akses pendidikan tetap terjaga,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah pusat dan daerah. Hal ini sesuai dengan koordinasi antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengenai dukungan daerah bagi sekolah-sekolah, terutama yang dikelola oleh masyarakat.
“Mendagri telah mengeluarkan Permendagri 3 Tahun 2023 terkait pengelolaan dana bantuan operasional pendidikan daerah. Regulasi ini mendukung alokasi anggaran bagi sekolah-sekolah swasta, sebagai bagian dari kontribusi masyarakat dalam dunia pendidikan,” jelas Fajar.
Dalam penutupan sambutannya, Wamen Fajar menegaskan bahwa pembangunan kembali sekolah ini mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan kemandirian. “Semangat Ta’awun atau saling membantu untuk negeri harus terus digelorakan, terutama dalam situasi pemulihan pascabencana,” tutupnya.
Upaya pemerintah dalam merespons bencana telah diawali dengan membangun sekolah darurat. Namun, untuk mempercepat pemulihan, Lazismu, baik di tingkat pusat maupun provinsi, bergerak bersama untuk membangun kembali beberapa gedung sekolah SMP Muhammadiyah 3 Kertasari.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam merespons bencana dan membangun kembali Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang terdampak. “Kami mengajak berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, untuk berkolaborasi membangun kembali sekolah ini agar layak digunakan kembali,” ujar Rais.
Wakil Bupati Bandung, Ali Syakib, turut menyampaikan apresiasi atas peran Muhammadiyah dalam proses pemulihan pascagempa, terutama dalam bidang infrastruktur pendidikan. “Dukungan Muhammadiyah ini sangat selaras dengan visi Kabupaten Bandung dalam mempersiapkan generasi emas menuju 2045,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian dari berbagai pihak, pembangunan SMP Muhammadiyah 3 Kertasari menjadi simbol harapan baru bagi pendidikan di Kabupaten Bandung. Diharapkan, sekolah ini dapat segera kembali menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa. (Arsy)