DJABARPOS.COM, Bandung – Pemkot Bandung telah ancang-ancang untuk menghadapi potensi gempa bumi yang dipicu Sesar Lembang. Jika gempa itu terjadi maka bisa berdampak ke Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan, untuk menghadapi potensi Sesar Lembang tersebut pihaknya sudah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“BPBD sudah pasti bikin (mitigasi). Kita juga di Bandung ada komunitas. Kemudian juga kita sama provinsi dan juga BNPB itu komunikasinya sangat-sangat erat,” ujar Farhan di Kiara Artha Park, Bandung, Rabu (2/7/2025).
Kemudian dalam melakukan mitigasi tersebut, pihaknya akan melibatkan beberapa perguruan tinggi yang sudah melakukan studi seperti ITB, Unpad, UPI, dan Unpas karena mereka mereka sudah terbiasa melakukan mitigasi.
“Nah sekarang, BPBD sudah dibentuk, calon kepala BPBD-nya sudah diusulkan ke provinsi, provinsi sudah menyetujui. Badan Kepegawaian Negara sudah selesai, tinggal nunggu persetujuan pelantikan oleh Pak Menteri Dalam Negeri,” kata Farhan.
Ia mengatakan, untuk personel BPBD tersebut akan mengambil dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar) PB Kota Bandung dan sebagian dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain.
“Masalahnya sekarang yang perlu diperhatikan, kenapa BPBD menjadi penting karena indikasi pergerakan Sesar Lembang sudah mulai kelihatan,” ucapnya.
Kemudian, kata dia, ada indikasi yang mengkhawatirkan jika gempa terjadi, yakni rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Bandung bisa ambruk, termasuk saat musim hujan.
“Saya juga khawatir ada pergerakan tanah, tapi saya enggak ngerti istilah geologinya ya, tapi pergerakan sedikit untuk rumah-rumah yang memang fondasinya enggak bagus, mempermudah untuk rubuh,” kata Farhan.
Atas hal tersebut, kata Farhan, kondisi itu juga harus diwaspadai dan upaya mitigasi bencana memang sudah seharusnya dilakukan oleh Pemkot Bandung melalui BPBD yang sudah dibentuk.
“Nah ini yang membuat saya khawatir, saya waspada, itu sebabnya BPBD menjadi sangat penting,” ucapnya. (Ade Suhendi/ErHas)