DJABARPOS.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengundang tiga pemerintah provinsi baru di Papua ke Jakarta untuk membahas sejumlah masalah krusial. Ketiganya adalah Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Pertemuan yang digelar di Kantor Pusat Kemendagri, Rabu (6/8/2025), menyoroti tiga isu utama: inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan realisasi APBD yang dinilai masih memprihatinkan.
Papua Selatan disorot karena mencatatkan inflasi tertinggi secara nasional, mencapai 5,45 persen per Juli 2025. Sementara Papua Tengah mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, dan Papua Pegunungan menghadapi ketimpangan antara pendapatan dan belanja daerah.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu semua dalam rapat spesifik kita hari ini. Kita fokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di tiga provinsi ini,” ujar Mendagri.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi Papua Pegunungan sebesar 4,15 persen dan Papua Tengah 2,89 persen — semuanya melampaui inflasi nasional yang hanya 2,37 persen.
Tak hanya inflasi, Mendagri juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Papua Tengah yang sempat anjlok hingga -25,53 persen pada triwulan I, meski membaik menjadi -9,83 persen di triwulan II.
“Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator penting. Kita perlu tahu, apakah daerah bergerak maju, stagnan, atau justru mundur,” tegas Tito.
Di sisi lain, realisasi APBD ketiga provinsi juga dinilai belum optimal. Per 4 Agustus 2025, realisasi pendapatan daerah tertinggi dicapai Papua Tengah (55,61%), disusul Papua Selatan (42,19%) dan Papua Pegunungan (31,58%). Namun realisasi belanja masih rendah, bahkan belum menyentuh angka 35 persen.
Tito menyampaikan kekhawatirannya soal rendahnya belanja pemerintah daerah, yang menurutnya berdampak langsung pada lesunya ekonomi lokal. “Belanja pemerintah sangat penting untuk perputaran uang dan meningkatkan daya beli masyarakat. Jangan sampai anggaran hanya tersimpan, tapi tidak dirasakan rakyat,” ujarnya.
Tantangan yang dihadapi ketiga provinsi ini dinilai berbeda, namun sama-sama mendesak untuk segera ditangani. Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, dan Pj. Sekda Papua Pegunungan Wasuok Demianus Siep, serta jajaran bupati dari masing-masing wilayah.
Mendagri menegaskan pentingnya langkah cepat dan terukur agar daerah-daerah di Papua tidak tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi nasional. (Arsy)