DJABARPOS.COM, Garut – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menyebut hasil investigasi bersama menyimpulkan tidak ada kelalaian pihak sekolah terkait kasus kematian siswa SMA Negeri 6 Kabupaten Garut yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

“Tidak ada kelalaian dari pihak sekolah,” kata Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jabar Wilayah XI Garut, Aang Karyana, saat dihubungi melalui telepon, Antara, Minggu, 24 Agustus.

Aang menuturkan, kasus dugaan perundungan yang sempat ramai di media sosial itu ditangani cepat oleh pemerintah provinsi dan pusat dengan membentuk tim investigasi.

Menurut dia, hasil investigasi yang melibatkan sejumlah instansi dan disampaikan terbuka oleh Gubernur Jawa Barat melalui kanal Youtube, menyatakan tidak ada unsur kelalaian pihak sekolah terhadap siswa tersebut.

“Ya, sudah selesai, seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur dan dari BKD,” ujarnya.

Setelah investigasi selesai, Kepala SMA Negeri 6 Garut yang sebelumnya dinonaktifkan untuk memudahkan penyelidikan sudah kembali bertugas di sekolah. Aktivitas belajar mengajar di sekolah pun disebut berjalan normal.

“Sudah biasa normal lagi aja,” kata Aang.

Ia menambahkan, peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi seluruh sekolah di wilayah KCD Pendidikan Jawa Barat Wilayah XI Garut untuk mengoptimalkan peran guru wali kelas dan bimbingan konseling.

“Guru harus lebih peka terhadap siswa yang membutuhkan bantuan, terutama yang memiliki karakter khusus. Itu kan yang paling utama, mengundang orang tuanya, harus bekerja sama dengan orang tua,” ujarnya.

Sebelumnya, kasus kematian siswa SMA Negeri 6 Garut itu sempat ramai di media sosial. Siswa diduga mengakhiri hidupnya di rumah, Senin (14/7/2025), karena mengalami perundungan di sekolah.

Pemerintah langsung melakukan investigasi, termasuk menonaktifkan kepala sekolah untuk memudahkan pemeriksaan. Namun, hasil investigasi yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel menyimpulkan tidak ada unsur perundungan di sekolah, melainkan faktor psikologis pribadi yang lebih dominan. (Doni/Agus Sambas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *