DJABARPOS.COM, Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang membawa lebih dari 500 aktivis dari 46 negara menuju Gaza dicegat Angkatan Laut Israel di perairan internasional pada Rabu malam, 1 Oktober 2025. Intersepsi ini berujung pada penahanan massal ratusan aktivis, termasuk aktivis iklim terkenal Greta Thunberg dan Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela.

Kronologi Insiden:

  • Pagi, 1 Oktober: Armada 50 kapal memasuki zona berisiko 120 mil dari Gaza, dengan laporan adanya drone dan kapal tak dikenal yang mengintai.
  • Malam, 1 Oktober: Kapal-kapal utama seperti Alma, Sirius, dan Adara dicegat Israel di laut internasional, sementara kapal Mikeno disemprot meriam air dan kapal Florida ditabrak.
  • 2 Oktober: Israel menahan 497 aktivis, memicu reaksi keras internasional.

Reaksi Internasional:

  • Eropa: Protes besar-besaran di Paris, Berlin, Brussels, Roma, Genoa, dan Milan. Konfederasi Buruh Umum Italia menyerukan mogok nasional di pelabuhan Genoa sebagai bentuk solidaritas.
  • Spanyol: Perdana Menteri Pedro Sánchez mengecam blokade Israel terhadap Gaza.
  • Kolombia: Presiden Gustavo Petro mengusir diplomat Israel dan membatalkan perjanjian perdagangan bebas.
  • Timur Tengah & Afrika Utara: Demonstrasi besar di Istanbul, Ankara, Athens, dan Tunis.
  • Negara Lain: Meksiko, Australia, dan Irlandia mendesak jaminan keselamatan bagi warga negaranya yang ikut serta dalam flotilla.

Kontroversi dan Tanggapan:

Israel menuduh bahwa Global Sumud Flotilla terhubung dengan Hamas melalui organisasi Palestinian Conference for Palestinians Abroad (PCPA) dan menyebut misi ini sebagai provokasi politik. Namun, panitia flotilla membantah keras tuduhan tersebut, menegaskan bahwa misi mereka murni bersifat kemanusiaan untuk mengirim bantuan langsung ke Gaza yang telah terisolasi selama 18 tahun.(Arsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *