DJABARPOS.COM, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkap alasan penggantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Kabupaten Bandung. Beberapa waktu lalu, dia mengganti nama rumah sakit tersebut menjadi Welas Asih.
Dia bilang, pengambilan nama dari bahasa Sunda untuk mengganti bahasa Arab itu bertujuan untuk menunjukan citra yang lebih akrab dengan masyarakat setempat.
“Lebih dekat dengan kalimat-kalimat dan lebih bisa dipahami oleh masyarakat,” ujarnya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (2/7).
Dia memastikan penggantian nama itu tak semata rebranding identitas rumah sakit. Tapi juga akan disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan dan penambahan fasilitas. Dia bahkan menargetkan kualitasnya setara dengan RS Hasan Sadikin Bandung.
“Setelah ini pasti Al Ihsan akan saya tingkatkan sekelas Hasan Sadikin. Mungkin dalam dua tahun selesai bisa sekelas Hasan Sadikin,” ujar eks Bupati Purwakarta itu.
Pelayanan RS Jadi Lebih Baik
Dedi menjelaskan perubahan nama tersebut hanya bersifat administratif, dilakukan dengan mengubah Surat Keputusan. Hal tersebut tak mengganggu biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Nama nggak ada kaitannya. Nama kan nggak ada biaya, cuma ganti nama. Nama itu kan cuma SK,” katanya.
Dengan identitas baru, diharapkan rumah sakit yang berlokasi di kawasan Jalan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu bisa menyediakan pelayanan dasar kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat.
Asal Usul Nama Welas Asih
Terpisah, Ahli Hukum Pertama RSUD Al-Ihsan, Zidney Fahmidyan menjelaskan, proses pergantian nama baru dari Al-Ihsan ke Welas Asih baru mencapai 30 persen. Dia menjelaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin menonjolkan kearifan budaya Sunda.
Ihwal istilah “Welas Asih” sendiri, dijelaskannya diambil dari dua nama Allah dalam Asmaul Husna, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Keduanya, dapat diartikan sebagai belas kasihan, atau kasih sayang yang luas tanpa pandang bulu.
“Jadi untuk saat ini harapan dari Gubernur Jawa Barat itu memunculkan kearifan budaya Sunda. Sehingga sebenarnya dari Welas Asih pun, ini kita ambil Pak Gubernur ambil itu dari nama indah di Ar-Rahman (dan) Ar-Rahim. Itu sebenarnya lebih ke arah kasih sayang,” ujar dia.(Ade Suhendi/ErHas)