DJABARPOS.COM, Bandung – Fatty liver, atau dikenal juga sebagai steatosis hepatis, adalah kondisi di mana terjadi penumpukan lemak berlebih di dalam hati. Berikut adalah beberapa bahaya dan komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit fatty liver:

  1. Peradangan Hati (Steatohepatitis): Lemak berlebih dapat menyebabkan peradangan hati, yang dikenal sebagai steatohepatitis. Ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti non-alcoholic steatohepatitis (NASH).
  • Fibrosis Hati: Peradangan yang berulang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di hati. Jika fibrosis semakin parah, bisa menyebabkan sirosis hati.
  • Sirosis Hati: Ini adalah kondisi yang serius di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut yang dapat menghambat fungsi hati. Sirosis dapat menyebabkan gagal hati dan meningkatkan risiko kanker hati.
  • Gagal Hati: Gagal hati terjadi ketika hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, seperti detoksifikasi darah, produksi protein penting, dan pengaturan metabolisme.
  • Kanker Hati: Orang dengan fatty liver, terutama mereka yang mengalami NASH dan sirosis, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker hati (hepatocellular carcinoma).
  • Komplikasi Metabolik: Fatty liver sering dikaitkan dengan sindrom metabolik, yang mencakup obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia (kelainan kadar lemak dalam darah).
  • Penyakit Kardiovaskular: Penderita fatty liver memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

Untuk mengurangi risiko dan mengelola kondisi fatty liver, perubahan gaya hidup sangat penting, termasuk:

  • Diet Sehat: Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat.
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati.
  • Pengendalian Berat Badan: Menjaga berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan jika overweight atau obesitas.
  • Menghindari Alkohol: Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan rencana pengelolaan yang tepat jika Anda memiliki risiko atau gejala fatty liver.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *