DJABARPOS.COM, Cirebon – Ratusan rumah di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, terendam banjir akibat luapan air pada Jumat (24/1/2025). Genangan air yang mulai datang pada dini hari itu memaksa masyarakat menunda aktivitas sehari-hari untuk menyelamatkan barang-barang berharga.
Pantauan djabarpos di lapangan menunjukkan bahwa kedalaman air bervariasi, mulai dari 30 hingga 70 sentimeter, tergantung lokasi. Banyak warga harus bekerja keras mengamankan harta benda mereka dari genangan air yang terus meluas.
Yanto (41), salah seorang warga, mengungkapkan bahwa banjir datang secara tiba-tiba ketika warga sedang tertidur lelap.
“Air datang dan naik itu pas warga lagi tidur, sekitar jam 03.00 pagi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dampak banjir tak hanya dirasakan di rumah-rumah warga, tetapi juga di fasilitas umum. Sekolah seperti SMPN 2 Pangenan turut terendam banjir, sehingga para siswa terpaksa tidak berangkat sekolah.
“Anak-anak nggak ada yang ke sekolah, soalnya sekolahnya juga kebanjiran,” tambahnya.
Kapolsek Pangenan AKP Abdul Majid menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh luapan air sungai Singaraja dari Desa Japura Lor, Astanamukti, dan Pangarengan.
Debit air yang tinggi setelah hujan deras membuat sungai-sungai di wilayah tersebut meluap hingga merendam permukiman warga dan jalan-jalan utama.
“Kami bersama Danramil dan BPBD terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kerawanan pascahujan besar ini,” ujarnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan BPBD telah diterjunkan ke lokasi. Perahu karet digunakan untuk membantu warga yang kesulitan melintasi banjir, terutama di titik-titik dengan genangan air yang cukup tinggi.
“Situasi masyarakat memang terganggu, jalan dan pemukiman terendam. Kami menerjunkan perahu karet untuk membantu evakuasi dan mobilitas warga,” tutupnya.
(Hermawan/Nino)