DJABARPOS.COM, Bandung – Tanpa banyak disadari, COVID-19 kembali muncul di Jawa Barat. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengonfirmasi bahwa enam kasus terdeteksi di empat kabupaten. Seluruh pasien kini tengah menjalani observasi di rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady, menjelaskan bahwa kasus-kasus tersebut berasal dari Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu.
“Yang tercatat di aplikasi kami ada enam kasus. Tapi kami masih perlu konfirmasi langsung ke masing-masing daerah,” ujar Rochady saat ditemui di Bandung, Rabu (4/6).
Kabar ini langsung membuat Dinkes Jabar bergerak cepat. Koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota segera dilakukan, termasuk menyebarluaskan surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pengawasan di lapangan.
Meskipun begitu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Menurut Rochady, gejala yang dialami para pasien cenderung ringan dan menyerupai flu biasa.
“Tidak perlu panik, tapi tetap waspada. Edukasi masyarakat tetap penting, agar bersedia melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala,” katanya.
Soal pelacakan kontak (tracing), hingga kini belum ada rencana melakukan tes massal. Rochady menyebut protokol akan disesuaikan dengan kondisi saat ini, mengingat sebagian besar masyarakat sudah divaksin.
“SOP tracing kemungkinan akan berubah. Sekarang kita sudah punya riwayat imunisasi dan vaksinasi, jadi pendekatannya tidak seperti awal pandemi,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Jabar memastikan seluruh fasilitas kesehatan siap siaga. Ruang isolasi hingga tenaga medis telah disiapkan, jika sewaktu-waktu diperlukan.
“Standar pelayanan di rumah sakit sudah mengakomodasi itu semua. Kami sudah siap,” tegasnya.
Untuk diketahui, sejak akhir Mei 2025, sejumlah negara Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Kini, tanda-tandanya mulai terasa di Indonesia—dan Jawa Barat menjadi salah satu daerah pertama yang terdeteksi. (Arsy)