DJABARPOS.COM, Sukabumi – Ruas Jalan Kota Sukabumi – Nyalindung-Sagaranten di Jawa Barat memang melintasi daerah rawan pergerakan tanah. Dampaknya, ruas jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi Jabar ini kerap rusak di beberapa titik.
Data Dinas Bina Marga Jawa Barat Badan Pengelola Jalan (BPJ) Wilayah II Sukabumi menunjukkan bahwa ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten ini jaraknya 48 Kilometer.
Dari Kota Sukabumi melintasi kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, yaitu Nyalindung, Purabaya dan Sagaranten.
“Jalan ke Sagaranten ini berada di jalur pergerakan tanah sehingga tanahnya labil di beberapa lokasi,” kata warga Wawan kepada djabarpos.com di Pasirmunding, Rabu (20/11/2024) sore.
Menurut Wawan, di sepanjang jalan ini terdapat beberapa lokasi yang rawan tertimbun material longsor dan tanah. Hampir setiap tahun, bila musim hujan terjadi, jalan yang tertimbun bahkan terbawa longsor.
“Seperti di lokasi ini juga tahun lalu pernah terbawa longsor, makanya dibangun tembok penahan tanah (TPT) di pinggir jalannya,” ujar
Ujang sambil menunjukkan tangannya ke TPT yang saat ini di ruas jalannya kembali tertimbun material longsor. Di lokasi tersebut, material longsor berupa bebatuan dari kecil hingga besar, pasir, dan lumpur sempat menutup badan jalan.
Akibatnya arus lalu lintas sempat tersendat. “Ada empat titik yang menutup setengah badan jalan sedangkan yang lainnya hanya bahu jalannya saja yang tertimbun,” kata Ujang.
Sejumlah warga yang membantu membersihkan di lokasi tertimbunnya jalan di Kampung Pasirmunding ini mengatakan bahwa hujan deras terjadi sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. Hujan deras itu mengakibatkan longsor.
Pantauan Djabarpos.com hingga Rabu sore pukul 17.00 WIB, warga masih mengerjakan pengerukan material longsor, seperti batu dan lumpur dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan alat berat.(Hermawan)