Dan ternyata ucapan Jenderal TNI Moeldoko itu berbuah kontroversi. Tokoh-tokoh militer TNI bersuara. Malah yang paling lantang menolak ide gila itu justru dari tokoh TNI yang pernah menjadi orang kepercayaan SBY di periode pertama terpilih sebagai Presiden RI, yaitu dari Mayjen TNI (Purnawirawan) TB Hasanuddin.
Mayjen TNI (Purnawirawan) TB Hasanuddin yang pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden SBY menyatakan, usulan Jenderal TNI Moeldoko itu tak sesuai aturan dan sebagai sesuatu yang aneh.
“Menurut hemat saya, pakai aturan yang baku saja. Jangan aneh-aneh. Kalau mau ada Jenderal Besar, nanti pangkat sersan menuntut juga sersan besar,” kata Mayjen TNI (Purnawirawan) TB Hasanuddin di Lenteng Agung, Jakarta Selatan sehari setelah Rapim TNI Polri di PTIK.
Sangat wajar kiranya usulan itu menjadi kontroversi, sebab perlu diketahui. Selama 27 tahun aktif di TNI, SBY hanya menyandang bintang 3 alias berpangkat Letnan Jenderal TNI. Beliau mendapatkan bintang 4 dengan status sebagai jenderal kehormatan atau disingkat Jenderal TNI HOR.
Gelar Jenderal TNI HOR diraih SBY ketika menjabat Menteri Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia di era Presiden Megawati Soekarno Putri.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Pak Dirman, Pak Nas dan Pak Harto, tentu sangat jauh berbeda. Ketiga Jenderal Besar ini sebelum dianugerahi bintang lima di HUT TNI 52 pada 5 Oktober 1997, mereka telah menyandang 4 bintang alias jenderal penuh di TNI.
Jenderal TNI Feisal Tanjung merupakan orang yang menyerahkan tanda kehormatan bintang lima pada Pak Harto. Saat itu kepada wartawan beliau mengatakan bahwa anugerah bintang lima itu tak terkait dengan aktivitas Pak Harto sebagai Presiden.
Tapi karena Pak Harto adalah pemimpin operasi militer besar mulai dari Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta 1949, Operasi Trikora di Irian Barat 1962, lalu penumpasan G30S/PKI 1965.
Seiring berjalannya waktu dan sampai detik ini, ide Jenderal TNI Moeldoko itu tak pernah terlaksana. Dan SBY belum bernasib sama seperti Pak Dirman, Pak Nas dan Pak Harto. Indonesia masih tetap cuma memiliki 3 orang berpangkat bintang lima.(**)