Iklan Djabar Pos

Indonesia Alami 185 Bencana di Awal 2021, Jadi Peringatan Soal Kerusakan Alam

Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, tempat lempeng tektonik sering bertabrakan, sehingga banyak menyebabkan aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.

Namun sejumlah organisasi dan aktivis lingkungan mengatakan selain faktor cuaca dan iklim, penebangan hutan ikut berkontribusi pada bencana banjir dan longsor.

Iklan Djabar Pos

Greenpeace Indonesia, misalnya, mengatakan kepada ABC Indonesia jika banjir, longsor, dan kebakaran hutan banyak terjadi dalam beberapa tahun terakhir terutama di kawasan yang kondisi hutannya sudah kritis.

“Bencana-bencana ini berkaitan erat dengan akumulasi kerusakan hutan yang berdampak pada perubahan iklim,” ujar Arie Rompas, ketua tim kampanye hutan dari Greenpeace Indonesia.

“Daya dukung dan daya tampung lingkungan terpengaruh, sehingga mengakibatkan ekosistem terganggu dan berdampak pada bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan.”

Indonesia telah kehilangan jutaan hektare hutan

Aida Greenbury, juru kampanye dan penasihat ‘zero deforestation’ asal Indonesia yang berbasis di Sydney, mengatakan banjir di Indonesia menjadi sering terjadi dalam 30 tahun terakhir, termasuk di pulau Kalimantan, karena lahan dan hutan diubah menjadi tambang atau perkebunan kelapa sawit.

“Salah satu penyebab emisi tinggi yang kita alami saat ini adalah karena deforestation [penebangan hutan],” kata Aida kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Data Global Forest Watch menunjukkan Indonesia kehilangan 324.000 hektare hutan primer, setara dengan 187 megaton emisi karbon dioksida pada 2019.

Data tersebut juga menyebutkan total lahan hutan primer yang hilang di Indonesia sebanyak 9,4 juta hektare dalam periode 2001 hingga 2019.

Aida mengatakan salah satu yang meningkatkan risiko banjir adalah konversi lahan gambut menjadi lahan pertambangan dan ladang minyak sawit.

“Lahan gambut memiliki fungsi hidrologi yang sangat penting dalam menyerap kelembapan dan hujan,” ujarnya.

“Jika lahan gambut menjadi kering dan kehilangan kemampuannya menyerap air, maka akan menjadi genangan permanen.”

“Longsor pada dasarnya disebabkan oleh erosi, tanah yang tidak kuat, pastinya karena tutupan dan fungsi lahannya sudah berubah.”

‘Banjir paling parah’ yang pernah dialami warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *