DJABARPOS.COM, Bandung – Menyusul beredarnya unggahan video viral melalui platform media sosial Youtube yang dilakukan seseorang dengan ditujukan kepada mayoritas muslim.

Video viral tersebut membuat masyarakat Desa Galanggang resah sehingga membuat Surat Keberatan yang ditandatangani warga yang intinya masyarakat meminta agar yang bersangkutan pergi dari Kampung Sukasari, Desa Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ini, anggota Kepolisian bersama TNI terus melakukan himbauan kepada masyarakat sekitar agar tidak terprovokasi dengan adanya video tersebut serta memantau rumah yang bersangkutan untuk mengantisipasi adanya amukan warga

Sementara pelaku, Aman Suherman (63 th ) saat ini sudah diamankan petugas Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan terkait videonya di YouTube.

“Pelaku sudah diamankan oleh petugas, ini merupakan perbuatan personal, sehingga tanggung jawab hukumnya juga kepada pribadi yang bersangkutan.” ujar Kabid Humas Polda Jabar.

“Ini merupakan perbuatan sendiri dari pelaku jadi pertanggung jawaban hukum juga secara personal.” ungkapnya.

“Polri akan menyidik dengan profesional sesuai norma hukum yang ada, masyarakat jangan terprovokasi dengan issue yang tidak jelas agar tetap menjaga kondisi Kamtibmas yang aman.” tutur Ibrahim Tompo

“Mohon masyarakat tidak terprovokasi, waspada terhadap isue yang diunggah oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang dapat memecah belah umat.” katanya.

Saat ini Polisi sedang mendalami unsur pasal yang akan diterapkan, sehingga pelaku diberikan sanksi yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Atas tindakan pelaku, yang memuat ujaran kebencian dan mengarah terhadap SARA maka pelaku akan dikenakan pasal berlapis.

Ditempat terpisah Panglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengecam keras pernyataan oknum pendeta Aman Suherman yang mengatakan bahwa masyarakat Sunda lebih percaya kepada dukun.

Dari sisi sebagai muslim dan komunitas pesantren, dirinya mengaku sakit hati. Pasalnya, oknum pendeta ini menyatakan bahwa orang sunda lebih percaya dukun padahal mayoritas penduduk Jabar/Sunda adalah religius. Buktinya, banyak pesantren dan ulama besar yang berasal dan lahir dari Jawa Barat.

Oknum pendeta ini mengutip ayat-ayat alquran dan menafsirkannya sendiri yang pada kenyataan umat muslim saja tidak sembarangan orang bisa menafsirkannya karena ada syarat tertentu yang harus dipenuhi. Apalgi ini orang diluar muslim, tandasnya. (Arsy/Nino)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *