DJABARPOS.COM, Makassar – Pemerintah terus mendorong sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang berkualitas. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang adil, inklusif, dan merata di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan peran sebagai regulator. Implementasi kebijakan pendidikan di daerah membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah (Pemda) agar dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurut Atip, lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, merupakan mitra penting pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan nasional yang bermutu. Untuk itu, pemerintah berkomitmen mewujudkan prinsip Pendidikan Bermutu untuk Semua.
SPMB Jadi Fokus Utama Sosialisasi
Salah satu agenda penting Kemendikdasmen saat ini adalah sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Sistem ini menggantikan skema sebelumnya, yakni Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dengan pendekatan yang lebih inklusif dan adil.
Melalui SPMB, pemerintah ingin menciptakan proses penerimaan murid yang lebih transparan dan menjangkau semua kalangan, tanpa diskriminasi latar belakang sosial, ekonomi, maupun kebutuhan khusus. Pemerintah Daerah diharapkan berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan sistem ini secara optimal.
Atip juga menekankan bahwa istilah “murid” dipilih bukan tanpa alasan. Kata tersebut mencerminkan semangat belajar, inisiatif, dan tekad untuk menuntut ilmu secara aktif. Filosofi ini menjadi dasar dalam membangun ekosistem pendidikan yang berpusat pada semangat belajar sepanjang hayat.
Pemda Diminta Perhatikan Tiga Pilar Mutu Pendidikan
Kemendikdasmen mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam regulasi ini, terdapat tiga isu utama yang harus diperhatikan oleh Pemda dalam penyediaan lembaga pendidikan bermutu, yakni keamanan, kebinekaan, dan inklusivitas.
Iklim keamanan ditandai oleh minimnya kasus perundungan, tingginya rasa aman di sekolah, serta adanya kebijakan yang tegas terhadap kekerasan seksual. Guru dan kepala sekolah juga diharapkan memiliki pemahaman serta kemampuan untuk menangani kedua isu tersebut.
Sementara itu, iklim kebinekaan mendorong penerimaan terhadap murid dari berbagai latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi. Iklim inklusivitas menekankan pentingnya lingkungan belajar yang ramah bagi murid berkebutuhan khusus, termasuk penyandang disabilitas, anak berbakat, maupun mereka yang cerdas istimewa.
Selaras dengan Program Asta Cita Presiden
Program ini sejalan dengan visi Asta Cita ke-4 dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM). Visi tersebut menekankan pentingnya pengembangan pendidikan, sains, teknologi, kesehatan, olahraga, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas.
Salah satu pilar utama Asta Cita adalah peningkatan kualitas SDM melalui reformasi sistem pendidikan nasional. Langkah ini mencakup peningkatan mutu guru, pembaruan kurikulum, serta pemerataan akses pendidikan dan teknologi agar generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamudin, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan harus mengembangkan aspek ketuhanan, akhlak, ilmu pengetahuan, kejasmanian, kejiwaan, keterampilan, dan kemasyarakatan secara seimbang.
Iqbal menilai bahwa sistem pendidikan yang terencana, sistematis, dan berkelanjutan menjadi jalan menuju lahirnya generasi yang cerdas, humanis, dan religius. Pihaknya terus berupaya membangun sistem pendidikan yang mampu mencetak SDM unggul di masa depan.
Dalam kesempatan Milad ke-50 Pondok Pesantren Darul Arqam di Makassar, ia juga menyampaikan apresiasi kepada pesantren tersebut atas kontribusinya dalam mencetak generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam dunia pendidikan. (Arsy)