DJABARPOS.COM, Denpasar – Pendidikan karakter berbasis budaya lokal mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Hal ini tercermin dalam kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, ke SMP Dwijendra Denpasar pada Selasa (14/1).
Disambut tarian Bali dan alunan gamelan khas yang dimainkan siswa, Fajar memuji semangat para peserta didik dalam melestarikan seni dan budaya lokal. “Ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui seni budaya dapat dioptimalkan untuk mengasah kecerdasan sosial peserta didik. Daerah yang menjaga nilai budaya dan agama cenderung memiliki indikator pendidikan karakter yang baik,” ujar Fajar.
Warisan Pendidikan Sejak 1953
Fajar juga mengapresiasi kiprah Yayasan Dwijendra yang telah berdiri sejak 1953. “Lembaga ini bukan hanya mencerdaskan bangsa tetapi juga melestarikan budaya lokal. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi pendidikan yang tidak hanya bisa dipikul oleh pemerintah semata,” katanya.
Menurut Fajar, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memajukan pendidikan. “Pemerintah pusat, daerah, dan lembaga pendidikan seperti Dwijendra harus saling mendukung untuk menciptakan pendidikan berkualitas yang merata,” tambahnya.
Komitmen Pendidikan Berkeadilan
Dalam kunjungan tersebut, Fajar menegaskan komitmen Kemendikdasmen terhadap pendidikan yang berkeadilan. Salah satu kebijakan yang didorong adalah memastikan guru dari sekolah swasta yang lolos seleksi ASN P3K tetap dapat mengajar di sekolah asalnya. “Kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas kualitas pendidikan di sekolah swasta,” jelasnya.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen di Bali dan pengurus Yayasan Dwijendra. Kementerian berharap bahwa langkah ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan berbasis budaya yang unggul dan inklusif. (Arsy)