Iklan Djabar Pos

Mengenang 35 Tahun Final PSMS vs Persib, Masuk Rekor Dunia

Walaupun anak-anak Pangeran Biru terus menggempur pertahanan PSMS dan terus menekan, tapi hingga pluit tanda usainya pertandingan di babak kedua, skor tak berubah 2-2 mengakhiri laga.

Di babak perpanjang waktu, kedua tim semakin menjadi-jadi. Permainan keras pun tak terhindarkan. Di menit ke-98, dua pemain dari masing-masing tim hampir baku hantam, yakni antara Nirwanto dan Kosasih. Kejadian tersebut bermula ketika Nirwanto yang sedang menggiring bola tiba-tiba disambar kakinya oleh Kosasih. Walau berlebihan, wasit hanya memberi peringatan terhadap Kosasih.

Iklan Djabar Pos

Baik Persib maupun PSMS Medan keduaya memiliki peluang untuk merubah kedudukan. Dari Ayam Kinantan melaui Hadi Sakiman di menit ke-114, nyasir saja membobol kembali gawang Persib, namun sayang, bola yang ia sepak masih bisa diamankan oleh Sobur.

Dari Maung Bandung, beberapa menit setelah tendangan Sakiman, melalui sundulan kepala Ajat Sudrajat hampir saja menggetarkan jalan Ponirin yang membuat sebagain penonton jadi was-wasa dan “jantungan”. 5 menit menuju babak penalti, kartu kuning dihadiahkan oleh wasit Jafar Umar kepada Robby Darwis di menit ke-118, karena menendang kiper Ponirin yang sudah menguasai bola. Dan akibat perbuatannya itu, Robby Darwis nyaris baku hantam dengan pemain PSMS dan mengundang pihak keamanan untuk turun kedua kalinya.

Di babak adu penalti, anak asuh Parlin Siagian berhasil keluar sebagai jawara setelah menundukan Persib dengan skor 4-3. Pada momen itu, Ponirin tampil dengan sangat apik, pun sebenarnya, Sobur dari Maung Bandung juga tampil apik. Baik Ponirin maupun Sobur memang layak disebut sebagai salah satu kiper terbaik di tanah air saat itu. Keduanya sukses membaca sepakan keempat masing-masing lawannya. Ponirin sukses membaca sepakan Dede Iskandar, sementara Sobur menahan eksekusi Nirwanto.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *