DJABARPOS.COM, Bandung – Pernahkah Anda merasa sakit kepala setelah mengalami stres berat? Atau nyeri di tubuh yang muncul saat emosi negatif menumpuk ? Hubungan antara emosi dan sakit fisik ternyata lebih erat daripada yang kita bayangkan.
Penelitian menunjukkan bahwa emosi yang tidak terkelola dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik. Stres kronis, kecemasan, dan kemarahan tidak hanya memengaruhi pikiran tetapi juga memperburuk kondisi tubuh, bahkan memicu berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, hingga nyeri otot.
Menurut Erlang Prayudha, seorang Life Coach dan praktisi Energy Healing, memahami dan mengelola emosi adalah langkah penting menuju kesehatan holistik. “Emosi kita adalah bahasa tubuh. Jika kita tidak mendengarkan, tubuh akan ‘berbicara’ melalui rasa sakit atau penyakit,” ujarnya.
Erlang menekankan pentingnya menyelaraskan pikiran, emosi, dan tubuh untuk mencapai kedamaian batin dan kesehatan optimal. Salah satu pendekatan yang ia tawarkan adalah Private Coaching Hypnoseduction (PCH), sebuah metode yang mengintegrasikan hipnosis, healing energi, dan pelatihan emosional untuk membantu peserta mengatasi akar masalah emosional mereka.
“Ketika kita mulai menyembuhkan emosi yang tertahan, tubuh pun ikut membaik. Pikiran menjadi lebih jernih, emosi stabil, dan tubuh terasa lebih kuat,” tambahnya.
Bagaimana Emosi dan Sakit Fisik Terhubung?
- Stres: Memicu ketegangan otot, migrain, atau masalah pencernaan.
- Kemarahan: Meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
- Kecemasan: Dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan kronis, hingga gangguan imun.
Erlang mengajak masyarakat untuk mulai mengenali sinyal tubuh dan mengelola emosi secara efektif. “Ketika kita berdamai dengan emosi, hidup menjadi lebih ringan, dan tubuh pun lebih sehat,” katanya.
Jika Anda sering mengalami sakit fisik tanpa sebab yang jelas, mungkin saatnya untuk introspeksi: apakah ada emosi yang belum terselesaikan? Karena kesehatan sejati adalah harmoni antara tubuh, pikiran, dan emosi. (Arsy)