DJABARPOS.COM, Amerika Serikat – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmen mereka untuk memperluas kemitraan strategis di berbagai bidang. Kerja sama ini mencakup politik-keamanan, perdagangan, hingga investasi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Kementerian Luar Negeri AS pada 16 April 2025.

Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari komunikasi telepon yang dilakukan kedua Menlu pada Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menekankan beberapa prioritas pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, termasuk ketahanan pangan, energi, hilirisasi, dan pengembangan sumber daya manusia.

Peluang Kerja Sama dengan AS

Menlu Retno juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Salah satu fokusnya adalah sektor-sektor strategis seperti mineral kritis, termasuk nikel. Indonesia membuka peluang besar bagi investor AS untuk berinvestasi dalam sektor-sektor ini.

“Pemerintah Indonesia telah melakukan deregulasi untuk mempermudah investasi asing dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif,” jelas Menlu Retno.

Menlu Blinken menilai momentum pertemuan ini sangat tepat mengingat kondisi geopolitik global yang terus berkembang. Keduanya juga membahas isu regional dan global, seperti Laut Tiongkok Selatan dan Palestina. Mereka sepakat pentingnya dialog dan kerja sama untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Komitmen Indonesia Terkait Palestina

Terkait Palestina, Menlu Retno menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam mendorong proses perdamaian. Presiden Prabowo telah melakukan kunjungan ke Mesir, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki untuk mencari solusi damai.

“Pemerintah Indonesia siap mengevakuasi sementara 1.000 warga Palestina yang terluka di Gaza untuk dirawat di Indonesia,” tambah Menlu Retno. Indonesia menolak relokasi warga Palestina dari tanah air mereka di Gaza.

Menlu Retno Marsudi menjadi Menlu pertama dari negara-negara ASEAN yang diterima oleh Menlu AS di Washington D.C., menandai pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara.(Arsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *