DJABARPOS.COM, Davos, Swiss – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Sugiono, menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Finlandia, Elina Valtonen, di sela-sela World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2025 yang berlangsung di Davos-Klosters, Swiss, pada 22 Januari 2025. Pertemuan ini menandai interaksi pertama kedua Menlu dan menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan kedua negara.
“Saya menyambut baik dukungan Finlandia untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk dukungan terhadap penyelesaian negosiasi Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Uni Eropa,” ungkap Menlu Sugiono. Dalam diskusi tersebut, ia juga menegaskan pentingnya penguatan kemitraan di berbagai sektor, seperti ekonomi, kesehatan, infrastruktur digital, dan energi terbarukan.
Di sisi lain, Menlu Sugiono menyambut keinginan Finlandia untuk mempererat hubungan dengan ASEAN, termasuk finalisasi proses aksesi Finlandia terhadap Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC). Langkah ini mencerminkan komitmen Finlandia dalam meningkatkan hubungan multilateral dengan kawasan Asia Tenggara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu juga membahas isu-isu global terkini, termasuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Menlu Valtonen mengungkapkan kekhawatiran Finlandia terhadap dampak berkepanjangan dari perang tersebut. Ia juga memaparkan upaya negaranya dalam mendukung perdamaian di Ukraina, khususnya melalui peran Finlandia sebagai Ketua Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) pada tahun ini.
Menlu Sugiono, di sisi lain, meminta dukungan Finlandia untuk mewujudkan solusi dua negara dan perdamaian yang berkelanjutan di Palestina. Ia menekankan pentingnya membangun kembali Gaza serta dukungan internasional bagi UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina).
Menutup pertemuan, Menlu Sugiono menyampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia dalam proses aksesi keanggotaan Indonesia di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Kolaborasi antara kedua negara tidak hanya mencakup kerja sama bilateral, tetapi juga memperkuat sinergi di berbagai forum multilateral.
Indonesia dan Finlandia telah menjalin hubungan diplomatik selama 70 tahun pada tahun 2024, menandai kemitraan yang solid di berbagai bidang. Momentum ini diharapkan menjadi pendorong untuk memperluas dan memperdalam kerja sama di masa depan. (Arsy)