“Kemenparekraf akan selalu all out mendorong penguatan desa wisata. Kita bisa buka lapangan kerja seluas-luasnya, bangkitkan ekonomi terutama menghadirkan ekonomi yang berkeadilan yang lebih banyak menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
Lihat Juga : Teras Kahuripan : Wisata Berkemah di Sumedang
Ia pun mengingatkan peran penting seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi dalam bingkai competence, commitment, dan champions. Serta menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Kami yakin kita bisa percepat kemajuan desa wisata menuju desa yang mandiri. Mari wujudkan visi membangun pariwisata nasional sebagai negara yang menghadirkan pariwisata yang berkelas dunia, berkelanjutan, berdaya saing, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan mensejahterakan masyarakat,” ujar Sandiaga.
Lihat Juga : Sosok Pemilik Palalangon Park, Destinasi Wisata Berkelas di Ciwidey
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, menambahkan, salah satu program unggulan pengembangan pariwisata yang saat ini menjadi fokus pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah pengembangan desa wisata. Sebab, dalam perspektif pengembangan pariwisata nasional, pengembangan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan harus dimulai dari pengembangan wisata pedesaan karena ketangguhan pariwisata nasional terdapat di pedesaan.
Sandiaga Uno: Terharu, Ribuan Kepala Desa Mengikuti BIMTEK Desa Wisata di Tengah Pandemi
Pengembangan desa wisata sendiri menitikberatkan pada pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar. Yaitu pengelolaan atau manajemen, sosial budaya, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga diharapkan dapat memberi nilai tambah pada perekonomian masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.
Lihat Juga : Kawasan Wisata Ilmiah
Taman Wisata Bougenville, Destinasi Wisata Keren yang Patut Dikunjungi
“Salah satu upayanya adalah Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021. ADWI 2021 memiliki tema Indonesia Bangkit yang diharapkan dapat mendorong semua pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjadikan desa wisata berkembang dalam mengembangkan ekonomi bangsa Indonesia menjadi kuat, tangguh, dan bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi,” ujarnya.
Selain ADWI 2021, komitmen pengembangan desa wisata juga ditunjukkan Kemenparekraf dengan melakukan sertifikasi desa wisata berkelanjutan pada tahun 2020 yang diberikan kepada 16 desa wisata. Di tahun ini, ditargetkan sertifikasi akan diberikan kepada 60 desa wisata.
“Produk yang kreatif dan inovatif akan lebih menarik kunjungan wisatawan ditunjang dengan amenitas. Masyarakat diharapkan dapat menerapkan Sapta Pesona agar dapat memberikan pengalaman dan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Masyarakat desa yang sadar wisata, kreatif, dan inovatif, akan menjadi ujung tombak dari pengembangan desa wisata. Hal tersebut sesuai dengan konsep community based tourism atau pariwisata berbasis masyarakat di mana konsep ini mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama pengembangan pariwisata desa secara berkelanjutan,” kata Vinsensius Jemadu.
Hingga saat ini tercatat 1.484 desa wisata yang telah terdaftar dalam ADWI 2021. Pendaftaran masih dibuka hingga 16 Juli 2021.
Sementara kegiatan “Bimtek & Workshop Online” akan dilakukan secara bertahap yang dibagi per zona, sebagai berikut:
1.Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu (21 Juli 2021);
2.Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung (22 Juli 2021);
3.Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat (23 Juli 2021);
4.DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat (24 Juli 2021);
5.Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah (25 Juli 2021);
6.Jawa Timur, Bali (29 Juli 2021);
7.Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Gorontalo (30 Juli 2021).
Informasi lebih lanjut tentang ADWI 2021 dapat dilihat di www.jadesta.com. (Arsy)