DJABARPOS.COM, Grobogan – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dody Hanggodo, meninjau selesainya rehabilitasi jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Glapan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Rabu (1/1/2025). Rehabilitasi ini menjadi langkah strategis Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air, untuk mendukung program swasembada pangan yang termasuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam keterangannya, Menteri Dody menegaskan pentingnya rehabilitasi DI Glapan untuk mengoptimalkan intensifikasi pertanian, terutama dengan suplai air dari Rawa Pening. Ia menjelaskan bahwa perubahan kondisi aliran di hulu dan penumpukan sedimen telah mengurangi kemampuan daerah irigasi ini untuk berfungsi optimal. Rehabilitasi ini, katanya, merupakan langkah mendesak untuk menjaga ketahanan pangan.

Daerah Irigasi Glapan memiliki saluran primer sepanjang 24,43 km dan saluran sekunder sepanjang 154,16 km. Area layanannya mencakup 18.740 hektare, yang tersebar di Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan. Wilayah di Demak meliputi Kecamatan Karangawen, Tegowanu, Kebonagung, dan Wonosalam, sementara di Grobogan mencakup Kecamatan Tanggungharjo, Gubug, Tegowanu, dan Godong.

Proyek rehabilitasi DI Glapan dimulai pada tahun 2022 dengan skema kontrak tahun jamak (MYC) dan selesai pada September 2024. Pekerjaan ini mencakup rehabilitasi saluran sekunder di Bantengan, Gubung, dan Bonangrejo, serta pembangunan jembatan Bendung Glapan. Menteri Dody menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini.

Pada tahun 2025, pemerintah telah memprogramkan rehabilitasi Tahap II DI Glapan dengan anggaran sekitar Rp150 miliar. Proyek lanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam padi hingga 2.357 hektare. Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman, menjelaskan bahwa rehabilitasi ini berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 200% menjadi 250%, yang berarti peningkatan produksi padi hingga 13.652 ton GKP per tahun.

Selain meninjau infrastruktur, Menteri Dody juga berdialog langsung dengan para petani penerima manfaat. Dalam pertemuan tersebut, Hardi, seorang petani dari Desa Trisari, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan jembatan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang telah meningkatkan akses antarwilayah. Ia berharap pemerintah dapat memperluas pembangunan saluran tersier untuk distribusi air yang lebih merata.

Kunjungan kerja Menteri Dody ini turut didampingi oleh Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA, Muhammad Adek Rizaldi; Direktur Irigasi dan Rawa, Bestari; Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman; serta Kepala Biro Komunikasi Publik, Pantja Dharma Oetojo.

Rehabilitasi DI Glapan diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional. (Arsy)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *