DJABARPOS.COM, Bandung – Pemkot Bandung tengah membangun tiga rumah pompa untuk mengantisipasi banjir. Tiga rumah pompa itu ditargetkan rampung tahun ini.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan rumah pompa yang tengah dalam proses pengerjaan itu tersebar di tiga titik, yakni Cingised, Kopo-Citarip dan Rancabolang.

“Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah beres,” kata Didi saat ditemui detikJabar, Selasa (29/11/2022).

Sekadar diketahui, mengutip dari data LPSE Kota Bandung, untuk pagu anggaran pembangunan rumah pompa di Rancabolang mencapai Rp 1.865.387.000. Sedangkan nilai HPS proyek ini Rp 1.575.986.900. Proyek itu sempat gagal lelang pada Juli lalu. Kemudian, dilelang kembali dan menemui kesepakatan pada Agustus 2022. Penandatangan kontraknya pada 25 Agustus 2022. Anggaran proyek ini bersumber dari APBD.

Sementara untuk pembangunan rumah pompa Citarip juga bersumber dari APBD 2022. Nilai pagu proyek penanganan banjir ini adalah Rp 1.184.687.000. Sedangkan, nilai HPS Rp 1.045.521.126. Sama halnya dengan pembangunan rumah pompa Rancabolang, proyek ini juga sempat gagal lelang. Kemudian dilelang kembali dan menemui kesepakatan pada 2 Agustus 2022.

Sementara itu, untuk proyek yang berada di Cingised Kecamatan Arcamanik, dengan kata kunci ‘Cingised’ dalam kolom pencarian di situs LPSE Kota Bandung tak ada proyek pembangunan rumah pompa. Di Cingised hanya ada proyek pembangunan dengan nomenklatur rehabilitasi saluran drainase perkotaan-pembangunan/rehabilitasi saluran batu kali Jalan Cingised Segmen 1. Pagu anggaran proyek ini mencapai Rp 1.691.207.100. Sedangkan, nilai HPS proyek ini Rp 1.035.748.93. Penandatangan kontrak dilakukan pada 22 Agustus 2022.

Didi mengklaim tiga proyek penanganan banjir itu sudah mendekati selesai. “Target akhir tahun, sudah 70 persenan,” kata Didi.

Sementara itu, untuk tahun depan, Didi juga mengatakan bakal membangun dua rumah pompa anyar di Pasirkoja dan Cibaduyut. Dua rumah pompa ini bakal dibangun dengan anggaran dari APBD 2023.

“Kalau memungkinkan, bangun satu lagi di Leuwipanjang. Tapi kalau yang sudah pasti itu di Pasirkoja dan Cibaduyut,” kata Didi.
(Nino/Ade Suhendi)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *