DJABARPOS.COM, Bali –  Jelang pelaksanaan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali, Selasa (6/12/ 2022), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara-negara dana organisasi internasional di Pasifik yaitu Timor Leste, Papua Nugini, Vanuatu, dan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG).

“Indonesia adalah salah satu negara dengan ras Melanesia terbesar di Pasifik. Sedikitnya 11 juta orang warga negara Indonesia adalah dari ras Melanesia”, ujar Menlu RI. 

Sebagai bagian dari Pasifik, Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan kawasan Pasifik. Melalui visi Pacific Elevation, komitmen Indonesia terhadap Pasifik sangat jelas dan konsisten.

Menlu Adaljiza Albertina dari Timor Leste sampaikan penghargaan diterimanya secara prinsip Timor Leste sebagai anggota ASEAN. Roadmap keanggotaan penuh Timor Leste akan segera disiapkan bersama Sekretariat ASEAN. 

PNM Cimahi Tidak Profesional?

Kedua Menlu sekilas juga membahas mengenai status negosiasi perbatasan darat. Menlu Retno sampaikan bahwa kondisi kondusif penting untuk terus dipelihara agar negosiasi mengalami kemajuan yang signifikan. 

Dalam pertemuan dengan Menlu Papua Nugini, Justin Tkatchenko, Menlu Retno sampaikan ucapan selamat kepada Menteru Tkatchenko sebagai Menlu PNG. Indonesia dan PNG memiliki hubungan yang kuat dan kedua Menlu sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, termasuk di bidang ekonomi. 

Menlu Tkatcheno tegaskan posisi PNG terhadap prinsip penghormatan atas kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Menlu PNG juga berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proses ratifikasi perjanjiann Basic Agreement on Border Arrangements dan perjanjian the Agreement on Cooperation in the Field of Defence

Menlu Papua Nugini menyambut usulan Menlu RI mengenai perpanjangan perjanjian pencegahan dan penaggulangan kejahatan lintas batas dan capacity buildingyang telah habis masa berlakunya pada 2022. Kedua Menlu juga membahas rencana dibentuknya Preferential Trade Agreement and Bilateral Investment Treaty untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara.

Pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma,membahas sejumlah komitmen bersama, antara lain: kerja sama ekonomi kelautan, penguatan kapasitas kelembagaan Sekretariat MSG, kerja sama sosial budaya antar ras Melanesia, serta penguatan kerja sama di bidang keamanan kawasan melalui mekanisme Regional Security Strategy Working Group

“Indonesia akan selalu meningkatkan perannya sebagai Associate Member MSG dan menyambut baik upaya untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah yang menjadi perhatian bersama, termasuk dampak COVID-19, food security, blue economy dan perubahan iklim” ujar Menlu RI.

Dalam kesempatan ini, Menlu RI juga telah menerima Mr. Richard Kaltongga, Advisor to the Foreign Minister, Vanuatu. Pertemuan membahas mengenai langkah-langkah penguatan kerja sama bilateral. (Arsy)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *