DJABARPOS.COM, Garut – Kegembiraan pesta rakyat di Garut mendadak berubah menjadi duka mendalam. Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat insiden desak-desakan di acara pesta rakyat yang digelar di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat siang (18/7/2025).

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut. Ribuan warga membanjiri alun-alun dan halaman pendopo untuk mengikuti sesi makan gratis usai salat Jumat.

Namun, buruknya pengaturan arus massa dan minimnya pengamanan membuat kerumunan tak terkendali. Dalam hitungan menit, warga saling dorong dan panik. Suasana berubah kacau saat tubuh-tubuh mulai bergelimpangan, terinjak dalam kepadatan yang nyaris tak bergerak.

Tiga Korban Tewas, Puluhan Luka

Tiga korban meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah:

  1. Vania Aprilia (8), bocah perempuan yang terpisah dari orang tuanya dan terinjak dalam kerumunan
  2. Dewi Jubaedah (61), warga lansia yang tak tertolong setelah sesak napas
  3. Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut yang gugur saat mengatur dan membantu evakuasi warga

Selain itu, sebanyak 26 warga mengalami luka-luka, mulai dari pingsan hingga cedera akibat terinjak. Seluruh korban telah dilarikan ke RSUD dr. Slamet dan beberapa puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Permintaan Maaf dan Santunan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan penyesalan dan duka cita mendalam atas tragedi tersebut. Ia menyebut bahwa peristiwa ini menjadi tamparan dan pelajaran besar bagi keluarganya serta seluruh pihak yang terlibat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan santunan sebesar Rp 150 juta kepada masing-masing keluarga korban meninggal dunia.

Di sisi lain, Bupati Garut Syakur Amin langsung memutuskan menghentikan seluruh rangkaian pesta rakyat dan meminta evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan kegiatan massa di wilayahnya.

Evaluasi dan Penyelidikan

Kapolres Garut menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kejadian ini. Kelalaian dalam pengendalian massa dan tidak adanya jalur evakuasi yang memadai diduga kuat menjadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa.

Area Pendopo Garut kini disterilkan dan dijaga ketat oleh aparat. Garis polisi membentang di lokasi kejadian, sementara keluarga korban terus berdatangan ke rumah sakit untuk proses identifikasi. (Agus Sambas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *