DJABARPOS.COM, Jakarta – Indonesia bertekad menjadi penggerak utama reformasi multilateral, dengan fokus pada pembaruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar lebih relevan, membangun arsitektur keuangan internasional yang tangguh dan inklusif, serta memperjuangkan kepemimpinan negara-negara Global South. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) yang digelar di Jakarta pada 10 Januari 2025.
“Indonesia akan berada di garis depan dalam mendorong reformasi global. PBB harus fit-for-purpose, dan dunia membutuhkan arsitektur ekonomi yang lebih tangguh dan adil,” tegas Menlu Sugiono.
Mengawali pidatonya, Menlu Sugiono menyoroti situasi dunia yang tengah dilanda polycrisis—krisis saling terkait yang melibatkan konflik, perubahan iklim, hingga melemahnya solidaritas global. “Ironisnya, di tengah tantangan besar ini, multilateralisme justru kehilangan daya. Hukum internasional dan Piagam PBB semakin diabaikan, sementara arsitektur ekonomi global tidak lagi relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Sugiono.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia terus berperan aktif di berbagai forum multilateral, mengupayakan reformasi dari dalam untuk menjaga relevansi tata kelola global.
Dukungan Indonesia terhadap multilateralisme tercermin dalam komitmen kuat pada Sustainable Development Goals (SDGs). “Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai SDGs, termasuk dalam transisi energi dan isu lingkungan,” ungkap Menlu Sugiono dengan optimisme.
Terkait isu iklim, Sugiono menekankan pentingnya prinsip common but differentiated responsibilities, mengingat keterbatasan kapasitas negara berkembang dalam menghadapi dampak perubahan iklim. “Kewajiban negara dalam menangani perubahan iklim tidak bisa disamaratakan. Negara-negara maju harus membantu memberdayakan negara berkembang,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon. Menlu Sugiono mengungkapkan bahwa pengembangan pasar karbon yang adil menjadi salah satu langkah konkret dalam mencapai tujuan ini.
“Presiden Prabowo akan terus memastikan Indonesia memainkan peran strategis dalam transisi menuju ekonomi hijau, sekaligus memimpin perubahan global yang lebih berkeadilan,” tutup Sugiono.
Dengan semangat ini, Indonesia siap menjadi katalis perubahan demi dunia yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. (Arsy)