DJABARPOS.COM, Bandung — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Rabu, 16 April 2025. Rapat berlangsung secara hybrid, dengan pertemuan fisik terbatas di Menara bank bjb Bandung serta partisipasi daring melalui platform eASY.KSEI.
Sebagai lembaga keuangan yang mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, bank bjb menghadirkan seluruh pemegang saham dalam forum strategis ini. RUPST menjadi sarana penting dalam pengambilan keputusan yang menentukan arah dan keberlanjutan bisnis ke depan.
Tujuh agenda utama dibahas dalam RUPST kali ini, berdasarkan regulasi, usulan pemegang saham utama, serta kepentingan strategis perusahaan.
Dividen 65,50 Persen
Pada agenda kedua, RUPST menyetujui pembagian dividen untuk Tahun Buku 2024 sebesar Rp896,95 miliar atau Rp85,25 per lembar saham. Jumlah ini setara dengan 65,50 persen dari laba bersih bank bjb tahun 2024 yang mencapai Rp1,37 triliun. Kebijakan ini mencerminkan komitmen bank bjb dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Agenda pertama meliputi persetujuan atas Laporan Tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan konsolidasian dan laporan pengawasan Dewan Komisaris. Dengan ini, Direksi dan Komisaris mendapat pelunasan dan pembebasan tanggung jawab atas kinerja tahun 2024.
Agenda ketiga adalah persetujuan penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2025, yang akan ditentukan oleh Dewan Komisaris sesuai ketentuan OJK.
Agenda keempat membahas pembaruan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) sebagai langkah antisipatif terhadap risiko makroekonomi demi menjamin kelangsungan operasional jangka panjang.
Agenda kelima menyajikan laporan penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum, termasuk Obligasi Subordinasi, Obligasi Berkelanjutan, dan Surat Berharga Perpetual, sebagai bentuk transparansi kepada investor.
Agenda keenam mencakup rencana restrukturisasi organisasi demi meningkatkan efisiensi, responsivitas terhadap dinamika pasar, serta memperkuat daya saing perusahaan.
Agenda ketujuh membahas perubahan susunan pengurus perseroan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris akan berlaku efektif setelah lolos Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari OJK.

Susunan Pengurus Baru
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb setelah RUPST:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama Independen: Wowiek Prasantyo
- Komisaris: Herman Suryatman
- Komisaris: Rudie Kusmayadi
- Komisaris: Tomsi Tohir
- Komisaris Independen: Helmy Yahya
- Komisaris Independen: Novian Herodwijanto
Direksi
- Direktur Utama: Yusuf Saadudin
- Direktur Kepatuhan: Joko Hartono Kalisman
- Direktur Korporasi dan UMKM: Mulyana
- Direktur Konsumer dan Ritel: Nunung Suhartini
- Direktur Operasional dan TI: Ayi Subarna
- Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
(Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK.)
Bank bjb menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang kuat. Laba bersih tercatat Rp1,3 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terkendali di level 2,22%. Total aset mencapai Rp219,9 triliun, menjadikan bank bjb sebagai BPD dengan aset terbesar di Indonesia.
Capaian ini didukung oleh penguasaan pasar yang solid, pemanfaatan teknologi, serta sinergi erat dengan pemegang saham utama.
Melalui semangat transformasi dan profesionalisme tinggi, bank bjb terus melangkah menuju masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan. RUPST 2024 menjadi bukti nyata komitmen perseroan dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan. (Arsy)