Iklan Djabar Pos

Sampah Masuk PSN, Kemendagri Desak Daerah Serius Jalankan Waste to Energy

DJABARPOS.COM, Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta seluruh pemerintah daerah mempercepat realisasi program Waste to Energy (WtE) atau pengelolaan sampah menjadi energi. Pasalnya, pengelolaan sampah kini telah ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru oleh Presiden RI.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, menegaskan bahwa penanganan sampah tidak lagi sebatas layanan dasar. Ia menyebut WtE sebagai solusi yang mendesak sekaligus strategis untuk krisis sampah yang dihadapi banyak kota besar.

Iklan Djabar Pos

“Keberhasilan WtE sangat tergantung pada kepemimpinan daerah, kesiapan teknologi, dan skema pembiayaan yang tepat,” ujar Yusharto dalam Forum Diskusi Aktual bertajuk “Waste to Energy: Studi Kasus Pelayanan Pengelolaan Sampah sebagai Energi Alternatif” di Command Centre BSKDN, Selasa (29/7/2025).

Yusharto mengingatkan bahwa Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 sudah mengatur percepatan pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan. Namun, implementasinya masih menemui hambatan seperti pendanaan, aspek teknis, dan minimnya kolaborasi antarlembaga.

Pendekatan Budaya dan Komunitas Jadi Kunci

Dalam diskusi tersebut, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menekankan pentingnya pendekatan berbasis budaya lokal. Di wilayahnya, keterlibatan tokoh agama menjadi strategi efektif untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah.

“Sampah ini bukan hanya soal kebijakan, tapi soal partisipasi semua pihak,” ujar Yusuf.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan Balgis Diab menyampaikan bahwa komunitas perempuan dan satuan pendidikan turut menjadi motor perubahan. Pekalongan bahkan telah membentuk Satgas Darurat Sampah dan menjadikan zero waste sebagai arah kebijakan pembangunan.

“Edukasi kami mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, agar budaya bersih tumbuh sejak dini,” jelasnya.

Hadirkan Praktik Baik dari Berbagai Daerah

Forum ini turut menghadirkan Bupati Aceh Selatan Mirwan, Bupati Konawe Kepulauan Rifqi Saifullah Razak, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik Apep Fajar Kurniawan, serta Head of System Innovation Section NIES Jepang, Minoru Fujii.

Dengan masuknya WtE dalam Proyek Strategis Nasional, Kemendagri berharap tidak ada lagi daerah yang ragu atau pasif. Sampah bukan beban tapi peluang energi bersih masa depan. (Arsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *