Sementara bagi yang domisilinya jauh dipersilahkan tetap di lokasi untuk menuntaskan berbagai keperluan, namun dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti menjaga jarak, memakai masker dan sering mencuci tangan.

Dari informasi yang ia dapat kerumunan warga di BNI Painan disebabkan karena beberapa hal, diantaranya ingin mencairkan Bantuan Presiden (Banpres) melalui PT Permodalan Nasional Madani Persero atau PNM Mekaar, dan juga memperbaiki kartu ATM BNI untuk pencairan dana serupa karena terblokir.

Sementara itu, seorang warga Lengayang, Upik (48) mengaku kecewa terhadap BNI karena dinilai tidak siap melayani nasabah di masa pandemi COVID-19.

“Melihat kerumunan yang ada saya cukup was-was karena takut terpapar COVID-19, namun karena ingin segera mencairkan banpres Rp2,4 juta saya terpaksa menembus kerumunan, namun sesampainya di dalam kantor ternyata nomor antrean telah habis,” ungkapnya.

Sementara itu, ketika pejabat BNI Painan dihubungi melalui sambungan telepon genggam, dan melalui aplikasi WhatsApp yang bersangkutan tidak meresponnya hingga berita ini diturunkan.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *