Karena pada saat itu rumah pelacuran menjadi sumber penyakit infeksi kelamin. Tercatat sekira 6 persen tentara AS mengidap penyakit kelamin berbahaya akibat berhubungan dengan pelacur ‘profesional’. 80 persen akibat berhubungan dengan pelacur amatir, dan 14 persen disebabkan oleh istri mereka.
Akibat banyaknya penyakit ini, para tentara tak mampu maju ke medan tempur, sehingga memaksa petugas medis ketentaraan AS melakukan operasi ke rumah-rumah pelacuran itu. (dari berbagai sumber)
Sumber : Portal Jabar