DJABARPOS.COM, Garut – Komunitas dan masyarakat Garut digemparkan oleh berbagai isu yang melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Garut, yang belakangan ini menjadi sorotan publik.

Sejumlah skandal dan dugaan penyalahgunaan wewenang mencuat ke permukaan, membuat banyak kalangan mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas lembaga yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengelolaan dana zakat di wilayah ini.

Salah satu isu paling panas adalah pemecatan sejumlah pegawai Baznas Garut yang dianggap tidak mengikuti prosedur. Pegawai yang dipecat ini menyebut adanya ketidakberesan dalam manajemen internal serta membesar-besarkan masalah pribadi, yang justru menjadi alasan di balik langkah pemecatan sepihak tersebut.

Berita pemecatan ini memunculkan kecurigaan banyak pihak terkait keberlanjutan program-program sosial Baznas yang seharusnya membantu masyarakat kurang mampu. Tak hanya itu, isu lebih besar yang mencuat adalah dugaan keterlibatan Baznas Garut dalam praktik pinjaman online (pinjol) yang semakin meresahkan.

Ada kabar bahwa beberapa pegawai Baznas terlibat dalam aliran dana yang mengarah ke perusahaan pinjaman online ilegal, yang diketahui kerap menjerat masyarakat dengan bunga tinggi dan sistem yang merugikan.

Namun yang lebih mengejutkan lagi, aliran dana yang bersumber dari zakat masyarakat itu kabarnya juga mengalir ke sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Garut dengan dalih untuk pelaksana amil.

Sumber di kalangan pemerintahan Garut mengungkapkan bahwa Baznas seharusnya lebih transparan dalam pengelolaan dan distribusi dana zakat, namun banyak yang mencurigai adanya permainan kekuasaan yang lebih besar.

“Dana zakat seharusnya tepat sasaran dan dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan malah diputar balik untuk kepentingan pribadi atau politik,” kata salah satu tokoh lokal yang enggan disebutkan namanya.

Yang lebih menariknya lagi, bocor isi perpesanan singkat antara Ketua Baznas Garut, Abdullah Efendi dengan seorang yang memiliki persoalan dengan pegawai Baznas yang diberhentikan. Yang mana setelah memberhantikan pegawainya, Ketua Baznas mengirimkan pesan pada salah seorang, untuk datang ke kantor terkait persoalan dengan inisial N.

Namun yang dikirim pesan hanya menjawab, sudah selesai tinggal sebagian lagi. Nah, entah apa yang menjadi maksud Ketua Baznas menyuruh orang yang dianggap memiliki pesoalan dengan pegawai yang dihentikan untuk datang ke kantor pada Jum’at (27/12/2024).

Redaksi Priangan Insider masih menyimpan bukti percakapan antara Ketua Baznas dengan salah seorang tersebut. Seiring dengan berkembangnya isu ini, warga Garut berharap adanya investigasi lebih lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa Baznas Garut benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik. Tak hanya itu, masyarakat pun menuntut agar setiap dana yang dihimpun dari umat Muslim bisa kembali kepada yang berhak tanpa ada intervensi yang merugikan. Di tengah sengkarut ini, satu hal yang pasti: Kepercayaan publik terhadap Baznas Garut sedang berada di titik terendah.

Semua pihak menunggu bagaimana penyelesaian masalah ini agar nama baik lembaga yang mengelola zakat ini bisa dipulihkan, dan dana zakat dapat benar-benar memberikan manfaat untuk umat.(**)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *