DJABARPOS.COM, Garut – Mencari tempat wisata di Garut yang menantang adrenalin?

Kamu wajib cobain keseruan mengunjungi Leuwi Jurig.

Setibanya di Leuwi Jurig, pengunjung akan disambut dengan suasana alam yang memukau.

Lingkungan sekitar Leuwi Jurig masih sepi dengan hawa sejuk yang menenangkan.

Pengunjung bakal dibuat sangat aman dan tenang, bahkan serasa wisata milik prbadi.

Siapkan kamera terbaikmu lantaran ada banyak sudut yang patut diabadikan.

Bahkan tempat wisata ini memiliki lanskap yang begitu Instagramable.

Berenang juga menjadi aktivitas favorit di Leuwi Jurig.

Namun kamu harus menuruni bebatuan yang terjal dengan hati-hati untuk sampai ke kolam.

Air yang sangat jernih dan segar sangat cook untuk kalian yang hobi berenang.

Pengunjung juga bisa langsung loncat untuk berenang di kedalaman air lebih dari 10 meter.

Saat berenang, akan ada sensasi rileks yang menenangkan, seketika lelah selama perjalanan terbayar sudah.

Namun, bagi yang tidak bisa berenang, Raffi akan menyarankan pengunjung berenang di daerah hilir yang kedalaman airnya hanya 1-2 meter.

Di aliran air sedalam 1-2 meter ini pun, terdapat banyak batu besar yang bisa dijadikan spot untuk berfoto.

Leuwi Jurig diambil dari bahasa Sunda, Lewi atau Lubuk berarti bagian terdalam dari sungai, dan dapat diartikan pula pula cekungan (dalam) di dasar sungai.

Aliran air leuwi biasanya tenang bahkan terlihat tidak bergerak, namun adakalanya terjadi arus kuat di bagian dasar.

Sedangkan jurig berasal dari bahasa sunda yang memiliki arti setan atau hantu.

“Disebut Leuwi Jurig karena banyak terjadi kecelakaan,” ujar Raffi.

Seperti kecelakaan yang paling ia ingat terjadi 2014 lalu.

Saat itu, sebuah motor kecelakaan di jembatan yang berada persis di atas leuwi dan meninggal.

Di lihat dari kontur jalan yang menurun, jembatan di atas leuwi tersebut memang rawan kecelakaan, beberapa kecelakaan diakibatkan fungsi rem yang tidak berfungsi baik.

Kecelakaan lain terjadi pada pengunjung yang berenang, orang yang tidak bisa berenang nekat berenang di air kedalaman lebih dari 10 meter ini hingga tenggelam.

Ada pula beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar, seperti bicara sompral atau seenaknya.

“Tong nyarios sompral di dieu (jangan bicara sompral di sini), banyak yang celaka,” ungkapnya.

Bagi kamu yang kebetulan berlibur di sini, masih banyak tempat wisata di daerah selatan Garut tersebut, antara lain Leuwi Korsi dan Pantai Ranca Buaya.

Penginapan pun mudah ditemui, baik hotel maupun perumahan warga.

Rute Menuju Leuwi Jurig

Leuwi Jurig berada di Kampung Rupit, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bagi kamu yang berasal dari Jakarta, Anda bisa menuju Bandung via tol Cileunyi, kemudian ke Kota Garut.

Dari sana, dibutuhkan 2-3 jam perjalanan mobil ke arah Bungbulang.

Meski membutuhkan waktu perjalanan cukup panjang, Anda tidak perlu khawatir, terutama saat memasuki kawasan Garut. 

Sebab, kamu akan disuguhkan keindahan alam Garut seperti hutan, kebun teh, perkampungan khas sunda dengan rumah panggungnya, ditambah udara yang sejuk.

Begitu melewati Kecamatan Pakenjeng, kamu sebaiknya bertanya kepada warga mengenai lokasi Leuwi Jurig.

Leuwi Jurig berbeda dengan tempat wisata umumnya yang ramai.

Di sini, pengunjung tidak akan menemukan papan besar bertuliskan “Leuwi Jurig”, dikarenakan orang yang berkunjung ke destinasi wisata ini pun tak begitu ramai.

Hanya ada beberapa warga sekitar ataupun orang lewat yang ingin berfoto ataupun berenang.

Namun ada sejumlah warung yang bisa membantu pengunjung menuju lokasi, salah satunya seorang anak pemilik warung bernama Raffi.

Ia sering mengantarkan pengunjung ke Leuwi Jurig sebagai guide, sebab hingga kini belum ada guide resmi yang dipekerjakan di Leuwi Jurig.

Raffi meminta pengunjung menyimpan kendaraan di parkiran dengan membayar Rp 10.000, Kemudian ia mengantarkan pengunjung lewat jalan setapak menuju Leuwi Jurig.

Begitu sampai, kamu akan melihat hamparan batu tinggi nan terjal, di bagian bawah terdapat aliran air tenang berwarna hijau tua, pertanda kedalaman air.(Doni/Agus Sambas)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *