Para pengikutnya terlihat tinggal di apartemen mewah yang berlokasi di kawasan eksklusif di kota tersebut, biasanya mereka terdiri dari tiga sampai empat orang dalam satu kelompok.

Menurut media di Turki, para pengikutnya memiliki pekerjaan tetap sedang sebagian lainnya bekerja untuk organisasinya dan bertugas menulis buku, melakukan promosi ke media maupun melakukan perekrutan anggota baru.

Dengan menggunakan nama pena Harun Yahya, ia menulis beberapa buku mengenai teori evolusi dengan pesan bahwa evolusi ‘adalah kebohongan’.

Ribuan buku yang diberinya judul ‘Atlas of Creation’ (Atlas Penciptaan) dikirim kepada para pejabat pemerintah, diplomat asing dan juga wartawan.

Dia juga dikenal sering menggelar iftar atau buka puasa bersama di bulan Ramadan di hotel eksklusif di Istanbul, dengan mengundang media, organisasi internasional, dan para politisi.

Para perempuan pendamping

Yang mungkin paling kontroversial dari kehidupan Oktar adalah para pengikut perempuannya, yang sering terlihat memakai kosmetik tebal dan berpakaian minim.

Beberapa bekas pengikutnya -yang sekarang tentunya tak aktif di organisasi ini- mengklaim bahwa Oktar mencuci otak para pengikut perempuan ini, mengancam mereka, dan menjadikan mereka sebagai ‘budak seks’.

Menurut beberapa laporan, kelompok Oktar mengirim orang-orang terpercaya untuk mencari para perempuan cantik dan laki-laki tampan dari keluarga mapan untuk direkrut menjadi anggota atau pengikut.

Diduga sebagian besar perekrutan anggota baru biasanya terjadi di universitas-universitas swasta.

Banyak keluarga yang menyampaikan bahwa jika seorang perempuan direkrut oleh organisasi Oktar, maka mereka akan kehilangan kontak dengan keluarganya dan pihak keluarga tidak akan pernah bisa bertemu dengan mereka.

Saat memberikan bukti dalam penyelidikan polisi pada 1999, mereka mengklaim bahwa para perempuan yang direkrut itu kemudian akan dibujuk untuk berpartisipasi dalam kegiatan seks dan kegiatan tersebut akan difilmkan atau difoto.

Belakangan foto atau video akan digunakan untuk mengancam mereka yang mencoba untuk meninggalkan atau pun menentang kelompok sekte tersebut.

Ketika itu, Ebru Simsek, seorang model Turki menuduh organisasi pemujaan ini telah memerasnya dengan menggunakan ancaman video seks.

Menurut bekas anggota organisasi, apabila seorang perempuan menikah dengan Oktar maka dia akan menjadi ‘saudara perempuan’ dan setelah menjadi ‘saudara perempuan’, tak seorang pun dari ‘murid’ laki-laki Oktar -yang diberi sebutan ‘singa’- diizinkan untuk melakukan hubungan seksual dengan mereka.

Bekas anggota ini juga mengatakan, jika anggota tidak menjadi ‘saudara perempuan’, maka ia akan menjadi ‘motor’, sebuah istilah populer untuk menggambarkan perempuan yang tidur dengan banyak laki-laki.

Anggota laki-laki dari kelompok organisasi Oktar dibolehkan mendekati mereka dan melakukan hubungan seks.

Atas klaim-klaim ini, di masa lalu Oktar mengatakan bahwa ini semua adalah serangan terhadap dirinya dan organisasinya, sebagai bagian dari konspirasi global, yang digalang oleh lembaga intelijen Inggris.

Sahabat Israel

Meski mengkritik agama Yahudi, Oktar memiliki hubungan yang baik dengan Israel dalam beberapa tahun belakangan.

Baik dirinya maupun para pengikut organisasinya mengunjungi Israel dalam berbagai kesempatan dan telah bertemu petinggi pendeta Yahudi dan juga para politisi.

Pejabat senior Israel juga membalas kunjungan ini dengan menjumpai Oktar di Turki.

Yang pernah bertemu Oktar di Turki antara lain adalah Ayoub Kara, menteri komunikasi Turki dan anggota parlemen Israel dari Partai Likud.

Kara tampil di stasiun TV milik Oktar, dengan mengatakan, “Saya sangat senang ketika saya di sini di Turki, mendengarkan (Oktar)”.

Senada dengan Kara, rabi utama Tel Aviv, Yisrael Meir Lau, di acara TV Oktar mengatakan, “Saya ingin berterima kasih (kepada Anda) atas sambutan yang hangat ini, terima kasih atas undangannya dan terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bertemu.”

Pada 2017, Oktar mengirim delegasi untuk mengunjungi parlemen Israel, Knesset, bertemu dengan para pejabat senior dan diperkenalkan secara langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(**)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *