DJABARPOS.COM — Pola matriarki atau dominasi wanita dalam memimpin dengan sistem otoritas yang diturunkan dari pihak wanita, umumnya jarang ditemukan di Indonesia bahkan dunia. Namun, sebuah suku yang berada di kaki gunung Himalaya masih menerapkan sistem ini dan menjadi satu-satunya ‘kerajaan wanita’ di daerah lembah Yunnan, barat daya China.
‘Kerajaan Wanita’ ini bernama Suku Mosuo. Suku yang tinggal di tepi Danau Luga itu merupakan sebuah komunitas suku kuno dari umat Buddha Tibet. Mereka hidup dengan persamaan gender, para wanita memiliki kesempatan untuk memilih pasangan seksualnya, bekerja, memiliki anak, menentukan pilihan hidup, hingga merawat orang tua.
Wanita dari suku ini juga boleh memiliki dan mewarisi properti, bertani, mengurus rumah tangga, seperti memasak, membersihkan rumah, dan mengasuh anak. Bahkan, mereka juga dapat melakukan pekerjaan pria, seperti membangun dan memperbaiki rumah, membajak, serta membuat keputusan besar dalam keluarga.

Suku Mosuo tidak menjalani pernikahan seperti masyarakat pada umumnya. Mereka bebas untuk tidur dengan pria manapun yang diinginkan, tanpa ada ikatan pernikahan. Wanita di suku ini akan mendapatkan kamar tidurnya sendiri begitu ia dianggap sudah dewasa secara seksual dan diperbolehkan untuk mengundang pria yang disenangi untuk tidur dengan mereka.

Pria yang mengunjungi dan tidur dengan seorang wanita harus meletakkan topi di pegangan pintu tempat wanita tersebut tinggal, sebagai tanda bagi pria lain agar tidak masuk. Kegiatan ini disebut dengan axia.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *