Menurutnya, di terminal tersebut pihaknya juga menyediakan ruang isolasi guna menangani apabila ada orang yang terindikasi terinfeksi COVID-19 berdasarkan tes cepat antigen itu.
Meski menyedakan tes cepat, dia memastikan para calon penumpang juga diwajibkan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat. Di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkerumun.
Di Terminal Leuwipanjang sendiri, dia mengatakan ada sekitar 250 hingga 300 bus yang beroperasi. Angka tersebut menurun dari biasanya, karena pada kondisi normal ada hingga 350 lebih bus yang beroperasi.
Jurusannya pun beragam, mulai dari antarkota dalam provinsi (AKDP) hingga antarkota antarprovinsi (AKAP). Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, bus diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.