DJABARPOS.COM, Bener Meriah, Aceh – Sebuah aksi pengeroyokan brutal di dalam masjid menghebohkan warga Kampung Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, sejumlah pemuda dengan emosi tinggi tiba-tiba menyerang tiga remaja yang tengah bertadarus.

Tak hanya dihujani pukulan, salah satu korban bahkan ditendang dan dipukuli berkali-kali, sementara dua lainnya juga mengalami kekerasan serupa. Tragedi ini semakin memilukan setelah ayah salah satu korban meninggal dunia akibat syok saat menghadiri mediasi kasus ini.

Brutal! Pengeroyokan di Dalam Masjid

Video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa pemuda memasuki masjid dengan penuh amarah. Tanpa banyak bicara, mereka langsung menghampiri tiga remaja yang tengah bertadarus.

Salah satu pelaku langsung melayangkan pukulan keras ke kepala seorang remaja, membuat korban terjatuh. Tak cukup di situ, pelaku menduduki tubuh korban sambil terus menghantam wajahnya. Dua remaja lainnya juga menjadi sasaran kekerasan.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu (2/3) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Para pelaku disebut berasal dari Kampung Gunung Musara, sementara korban adalah warga Kampung Bener Kelipah Selatan. Hingga kini, motif pengeroyokan masih diselidiki.

Ayah Korban Meninggal Dunia Saat Mediasi

Upaya mediasi antara keluarga korban, pelaku, dan aparat kepolisian digelar pada Selasa (4/3). Namun, proses ini justru berujung duka.

Alamsyah, ayah salah satu korban, tiba-tiba mengalami sesak napas dan pingsan di lokasi mediasi. Diduga, ia tak sanggup menahan amarah dan kesedihan melihat anaknya menjadi korban kekerasan.

Meski sempat mendapat pertolongan, Alamsyah dinyatakan meninggal dunia. Kepergiannya menambah luka mendalam bagi keluarga korban yang masih berjuang mencari keadilan.

Polisi Turun Tangan

Aparat kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut, termasuk mengungkap motif dan menindak para pelaku.

Kejadian ini menjadi peringatan keras agar kekerasan tidak dibiarkan merajalela, terutama di tempat ibadah. Publik berharap agar keadilan segera ditegakkan, dan tragedi serupa tidak terjadi lagi. (Arsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *