DJABARPOS.COM, Jakarta – Momen menarik terjadi saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan telah bersinergi dengan Polri sejak tahun 1991, lantaran istrinya merupakan anggota kepolisian.
Yudo mulanya bicara soal visi misinya mengenai soliditas dan sinergitas TNI dan Polri. Yudo kemudian menunjukkan foto kebersamaannya dengan sang istri yang terlihat mengenakan seragam Polri dan menyatakan bahwa sinergitasnya dengan Polri tidak perlu diragukan lagi.
“Sinergitas TNI dengan Polri dalam perisai kamtibmas. Mohon izin ibu, bapak, ini ada foto sinergitas TNI dan Polri. Saya kira tidak perlu,” kata Yudo yang disambut tepuk tangan anggota Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Yudo mengatakan, sejak tahun 1991 dirinya sudah bersinergi dengan Polri, jauh sebelum hal itu didengungkan. Kok bisa? Sebab, kata Yudo, istrinya merupakan anggota Polri.
“Jadi saya kira tidak perlu diragukan lagi, karena sejak tahun 91, kami justru sudah bersinergi. Jadi sinergitas TNI Polri itu baru didengungkan waktu itu tahun-tahun 2012, 2015 kalau nggak salah. Tapi waktu itu saya sudah sampaikan, sudah men-declare, bahwa saya sudah solid. ‘Loh kenapa Pak Yudo kok solid? Lha ini istri saya saja Polri pak. Terima kasih,” tutur Yudo disambut tawa anggota dewan.
Yudo Janji Teruskan Visi Pembangunan TNI
Yudo berjanji akan meneruskan visi pembangunan TNI. Dia berjanji mewujudkan TNI yang kuat sehingga menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bermartabat.
“Apabila nantinya saya diberikan kepercayaan dan menerima amanah untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Panglima TNI, maka saya akan meneruskan pembangunan TNI dengan visi untuk mewujudkan TNI yang kuat sehingga menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bermartabat. Bermartabat di mata dunia,” kata Yudo di Gedung DPR RI, Jumat (2/12/2022).
Yudo lantas menjelaskan bahwa hal ini bisa dicapai jika menjadikan TNI sebagai patriot NKRI. Dia pun menyebut tri matra.
“Hal ini bisa dicapai dengan menjadikan TNI sebagai patriot NKRI. Yang merupakan kepanjangan prajurit tri matra yang profesional, modern dan tangguh demi keutuhan negara republik Indonesia,” tuturnya.
(Arsy/Nino)