DJABARPOS.COM, Kediri – Sebuah tayangan video memperlihatkan kericuhan antara pengusaha katering dan oknum kelompok masyarakat (pokmas) viral di media sosial. Video tersebut mengungkap kasus penipuan yang menimpa 72 pengusaha katering di Kota Kediri dengan total kerugian mencapai Rp 72 juta.

Modus penipuan ini bermula dari tawaran menggiurkan menjadi penyedia makanan bergizi dalam program unggulan pemerintah yang diklaim dikelola oleh pokmas setempat. Tak tanggung-tanggung, nama petinggi TNI pun dicatut untuk meyakinkan para korban.

Para korban diminta menyetor uang muka sebesar Rp 1 juta sebagai syarat keikutsertaan program. Awalnya, mereka tak diminta biaya apa pun, tetapi belakangan dikenakan uang jaminan bertahap, yakni Rp 750 ribu dan tambahan Rp 250 ribu.

“Kami tertarik karena dijanjikan kontrak kerja 5 tahun. Saya tawarkan ke ibu-ibu pemilik katering yang ekonominya terpuruk selama pandemi. Mereka bergabung tanpa paksaan,” ujar NM (45), salah satu korban, Minggu (29/12/2024).

Namun, setelah uang terkumpul, program tersebut tak kunjung ada kejelasan. Para korban mulai curiga dan mencoba meminta penjelasan, tetapi rumah yang menjadi alamat oknum pokmas ternyata kosong.

Seorang korban, DH, bahkan mengaku telah menyetor Rp 2 juta. “Saya berharap uang saya dikembalikan bulan ini sesuai janji oknum pokmas,” katanya.

Kemarahan para korban pun memuncak hingga mereka menggeruduk rumah oknum pokmas. Dalam video viral, terlihat kericuhan saat para korban menuntut pertanggungjawaban, yang hingga kini belum terpenuhi.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penawaran yang terlihat terlalu menguntungkan untuk dipercaya. Kini, para pengusaha katering hanya berharap uang mereka bisa segera dikembalikan. (Arsy/Nino)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *